Identitas Buku : Judul Buku : Geer Aceh Merdeka Editor : Tri Agus S Siswowiharjo Penerbit : Arba Budaya Tahun dan Cetakan : Cetakan Pertama, September 2003 Tebal Buku : xxx + 128 halaman Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa baku, namun mudah dimengerti. Kepengarangan : Tri Agus Susanto Siswowiharjo atau biasa dipanggil TASS lahir di Temanggung...
Karizza Rakmavika penulis muda yang memulai debutnya melalui novel Romance berjudul Secret Admirer. Gadis kelahiran 21 Oktober beberapa tahun silam ini memang mengakui bahwa menulis adalah salah satu hobinya. Saat ditanya mengapa dia menulis, dia menjawab “karena aku sangat senang berimajinasi mengenai kisah cinta yang simple tapi juga indah. Aku ingin orang lain mengetahui dan menikmati imajinasiku itu. Aku berharap hasil imajinasiku itu...
Novel Secret Admirer terbitan Gagas Media kara Karizza Rakmavika setebal 187 halaman ini sukses membuat para pembacanya berdebarseru dengan kisah Thor dan Gaea. 2 siswa SMA yang sangat berlawanan pemikiran dan tentunya berlawanan juga sifatnya. Gaea, gadis cantik dengan badannya yang ramping dan tinggi badan baknya super model adalah salah satu siswa paling menarik di SMA elite Pelita Harapan. Lain halnya dengan Thor,...
Dream , “Mimpi”. Satu kata yang
digambarkan sang penulis untuk novel Secret Admirer. Novel berjudul Secret
Admirer ini terinspirasi dari film Thor. Disini sang penulis mengajak para
pembacanya agar tetap berusaha dalam mengejar mimpi, seperti Thor yang tidak
peduli bagaimana dunia menilainya dia tetap mengejar mimpinya.
Munculnya kisah cinta dan tokoh
Gaea berasal dari quote klasik yang bermakna. “Dibalik seorang pria sukses,
pasti ada perempuan yang hebat.” Menurut pengakuan dari Karizza Rakmavika, kisah
Secret Admirer ini bukanlah kisah nyata, melainkan muncul dari mimpi sang
penulis untuk menjadi seorang yang bisa selalu berada disamping orang yang
disayanginya.
Menjadi penulis adalah salah satu
mimpi besar Karizza Rakmavika. Dan menurutnya mimpi-mimpi itulah yang membuatna
mulai menyusun draft dan mengetik
cerita-cerita. Memandangi banyaknya tumpukan novel-novel di toko buku juga
menjadi salah satu alasan mengapa Karizza Rakmavika menulis, dan berharap suatu
saat nanti dia akan membaca namanya di salah satu deretan novel yang berjejer
rapi di toko buku.
Namun, hasil bukanlah yang
terpenting melainkan proses. Tanpa adanya proses maka tidak aka nada hal indah
di dunia ini. Seperti halna Karizza Rakmavika, proses pembuatan novel Secret
Admirer membutuhkan usaha yang sangat keras. Karena tentu dibalik semua tugas
dan segala kesibukan sehari-hari membuatnya merasa bahwa menulis bukanlah
sebuah prioritas. Halangan lainnya adalah rasa bosan yang melanda saat cerita
sedang dibuat. Dan akhirnya malah memilih membuat cerita baru dari pada
menyelesaikan cerita lama.
Semua hal itu berlangsung bukan
hanya sekali atau dua kali saja. Melainkan berulang-ulang kali. Sampai pada
akhirnya Karizza Rakmavika disadarkan dengan ungkapan “Kalo begini terus, kapan
mau jadi novelnya?” tersadar dengan kalimat seperti itu, membuatnya seperti
merasa ditampar. Dan akhirnya sejak saat itu Karizza mulai konsisten untuk
menulis.
Diakibatkan hal-hal yang kurang
mengenakkan diatas, novel Secret Admirer ini kira-kira memakan waktu 3 tahun. Proses
pembuatan novel yang bisa dibilang cukup lama ini diakibatkan oleh kurangnya
kedisiplinan dalam menulis.
Advice for the Readers
Jadi buat teman-teman dan juga diri
aku sendiri, kalau mau menggapai mimpi, tetap fokus, tetap bersemangat, dan juga
konsisten. Rasa malas dan bosan pasti terus berdatangan tapi orang yang bisa mengalahkan
kedua hal itulah yang menjadi juara.
Hal Yang Paling Menyenangkan?
Tentu saja tercapainya salah satu
mimpi aku untuk menjadi penulis. Setelah Secret Admirer beredar di toko buku.
Aku segera menfoto diri aku di rak tempat Secret Admirer dipajang. Itu
benar-benar seperti mimpi.
Salsati Rosikh Oktifa atau lebih akrab disapa Salsa Oktifa lahir dari pasangan bapak Muthoif dan Ibu Sri Maryati di Kebumen, 31 Oktober beberapa tahun silam. Salsa mengaku sudah menyukai menulis sejak dirinya duduk dibangku sekolah dasar. Berawal dari tugas karangan Bahasa Indonesia di sekolahnya hingga menjadi beberapa kumpulan cerpen, puisi-puisi dan beberapa novel yang belum sempat dia selesaikan. Menulis adalah salah satuhobinya selain...
"Bukan Agia yang aku benci.
Bukan Rain yang aku benci, tentu saja.
Aku membenci kebersamaan mereka.
Apakah itu salah?Aku tidak pernah percaya, ada sebuah persahabatan yang tulus antara seorang laki-laki dan perempuan tanpa adanya embel-embel perasaan lain yang mengikutinya. Laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa bersahabat. Mereka diciptakan untuk saling tertarik satu sama lain."
Begitulah kisah yang dialami Rain dan Agia. Persahabatan mereka awalnya memang pure, tanpa ada embel-embel cinta. Tanpa ada embel-embel ingin memiliki. Namun, Tuhanlah maha pembolak-balik hati manusia. Tak ada yang bisa menebak kemana arah perasaan itu akan terjatuh.
Novel fiksi terbitan Gagas Media yang berjudul “Hatimu” karya Salsa Oktifa setebal 358 halaman ini sukses membuat para pembacanya terhanyut dalam kisah persahabatan Rain dan Agia. Novel dengan bahasanya yang santai namun menyentuh ini jelas membuat para pembacanya terasa ikut mengalaminya.
Aku tak berharap akan berpisah denganmu dengan cara seperti ini. Tapi tekadku begitu tegas dan bahkan aku sendiri tak bisa menyangsikannya.Bukan, bukannya aku ingin melupakanmu. Bagaimana mungkin, kau adalah yang terbaik dalam hidupku. Kau yang menyunggingkan senyum di wajahku, kau juga yang menghapus air mata dari kedua pipiku.Tapi aku tak bisa lebih lama lagi bersamamu—karena aku mencintaimu. Aku mengharapkanmu sejak lama, menunggu dengan sabar, tetapi kau seperti bintang di malam kelabu.Kau tak pernah datang untukku....
Setiap hal yang terjadi dalam
kehidupan memiliki makna. Sama seperti halnya Salsa Oktifa seorang penulis yang
memulai kehidupan menulisnya saat novel “Hatimu” diterbitkan. Salsa mengaku
sudah menyukai menulis sejak dirinya duduk dibangku sekolah dasar. Berawal dari
tugas karangan Bahasa Indonesia di sekolahnya hingga menjadi beberapa kumpulan
cerpen, puisi-puisi dan beberapa novel yang belum sempat dia selesaikan. Sebelum,
memulai debutnya di novel “Hatimu” ini, Salsa mengaku sudah beberapa kali menerbitkan
karangan di beberapa majalah remaja nasional. Tentu dengan nama samaran -Nama Pena-
Novel “Hatimu” adalah novel
pertama yang telah diselesaikannya. Novel klasik tentang cerita cinta segitiga
dalam sebuah persahabatan. Dalam proses penerbitan tentu bukanlah perkara yang
mudah. Salsa adalah seorang penulis pemula yang masih asing dengan hal-hal
tentang penerbitan. Dibantu oleh beberapa crew dari penerbit Gagas Media Salsa
memulai perjalanan proses penerbitan bukunya.
Seorang penulis professional saja
tentu mempunyai kekurangan dalam karyanya, begitu pula Salsa. Setelah menyelesaikan
bukunya dan diberi kesempatan untuk menerbitkan bukunya disalah satu penerbit
besar, Salsa pun harus melakukan Revisi -Perbaikan-.
Revisi bukanlah perkara yang
mudah, ditambah dengan keadaan Salsa yang baru saja mengalami kecelakaan. Dengan
kondisi pergelangan tangan semi-patah dan keretakan tulang pada jari telunjuk dan
jari tengah tangan kanan, Salsa tidak bisa menyelesaikan revisi sesuai dengan
tenggat waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Dan kurang lebih setelah satu tahun revisi
akhirnya novel “Hatimu” ini naik cetak dan diedarkan sejak November 2012. Setelah
merasa mimpinya tercapai, kesulitan yang dihadapinya belum berhenti sampai
disitu. Keluarga dan para teman sedekatnya mulai bertanya bagaimana asal mula
cerita novel “Hatimu”. Menyangkut ke masalah pribadi sampai disangka bahwa ini
adalah kisahnya sendiri.
“Menulis bukanlah bakat, melainkan dari keuletan dalam berlatih dan
berkarya” begitulah kata salah satu penulis terkemuka Windi Arietanty. Dan salah
satu kutipan yang Salsa Oktifa suka adalah “Penulis
yang bukan lagi pemula saat ini adalah seorang penulis pemula pada awalnya,
yang terus menulis dan menulis dan menjadi lebih baik.”