RESENSI BUKU NON FIKSI - Geer Aceh Merdeka
18.54
Identitas Buku :
Judul Buku : Geer Aceh Merdeka
Editor : Tri Agus S Siswowiharjo
Penerbit : Arba Budaya
Tahun dan Cetakan : Cetakan Pertama, September 2003
Tebal Buku : xxx + 128 halaman
Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa baku, namun mudah
dimengerti.
Kepengarangan :
Tri Agus Susanto Siswowiharjo atau biasa dipanggil
TASS lahir di Temanggung Jawa Tengah 13 Agustus 1966. Mantan aktifis PIJAR ini
dikenal sebagai pemulung humor. Selain aktif di LSM serius, misalnya Sondamor,
ia juga sempat menjadi pengurus LHI (Lembaga Humor Indonesia), bahkan pernah
tiga kali menjadi ketua panitia Pekan Humor Indonesia 1992, 1994 dan 2000.
Ketika menghadapi siding pengadilan kasus penghinaan
presiden pada 1995, ia menulis eksepsi dan pledoinya dengan penuh humor. Dan
bertepatan dengan kemerdekaan Timor Leste 20 Mei 2002. Buku kumpulan humor Mati
Ketawa Cara Timor Leste diterbitkan Solidamor dan Talitakum di luncurkan di
Dili.
Tertarik dengan masalah Aceh karena banyak kesamaan
dengan Timor Timur yang sudah merdeka. Kini urusan humor yang sedang digeluti
adalah memproduksi kaos-kaos berdesain GAM dimana-mana.
Kelebihan :
- Menggunakan bahasa baku yang mudah dimengerti.
- Kertasnya bagus, jadi mudah terbaca.
Kekurangan :
- Covernya kurang menarik.
- Warnanya monoton jadi terlihat membosankan.
- Bahasannya terlalu bertele-tele.
Kesimpulan :
Geer Aceh Merdeka (GAM) adalah suara hati nurani
masyarakat sipil non-Aceh yang beradab yang dikemas melalui humor. Buku ini
menghimpun sekitar 200 lelucon yang dipulung dari masyarakat Aceh sendiri, para
wartawan yang bertugas di Aceh baik sebelum pelaksanaan darurat militer maupun
selama “Masa Perang”. Ada juga kejadian nyata yang dialami dari para wartawan
baik yang embedded maupun yang bebas.
0 komentar