Harapan Untuk Pemimpin Masa Depan

22.39

Tanpa kita sadari bumi tak henti hentinya berputar, seiring dengan tumbuhan yang tak pernah berhenti bermunajat pada penciptanya, seiring dengan manusia yang tak pernah berhenti bernapas. Pikirkan, coba pikirkan ini sedikit saja.

Apa jadinya jika sang maha kuasa menghentikan bumi dan seluruh isinya? Apa jadinya jika sang maha kuasa tak memberikan lagi kesempatan untuk bernapas? Pernahkah pikiran itu terlintas? Waktu tak pernah berhenti, dia terus beputar layaknya jam tanpa baterai. Semakin waktu berjalan semakin dekat kita sampai pada tujuan. Tuhan.

Setiap manusia jelas menempuh jalan yang berbeda, namun dengan tujuan yang sama. Setiap manusia kini berlomba-lomba mencari pengakuan dari manusia-manusia yang lain. Harta dan tahta.

Halah, kini mereka lebih memilih kesenangan yang sementara. Apa jadinya jika seseorang telah mendapatkan harta juga tahta dan Tuhan menghentikan napasnya? Sia-sia bukan perjuangannya untuk mendapatkan itu semua? 

Harta? Tahta? Itu bukan hal yang selayaknya diperjuangkan dengan sangat. Korupsi, pembunuhan. Haha. Mereka mengaku dirinya berilmu, tapi nyatanya mereka hanyalah ongokan daging tanpa pikiran. Harimau saja tak akan memakan anaknya sendiri. Sedangkan manusia ada yang membunuh ibunya sendiri demi mendapatkan uang.

LUCU! Mereka lebih buruk dari hewan. Kini mereka yang punya tahta dan harta merasa tinggi dibanding dengan manusia lain. Tapi apa mereka tetap akan merasa tinggi jika saatnya mereka diminta pertanggung jawaban oleh sang maha Pencipta? Tuhan tak memandang tinggi rendahnya derajat seseorang.

Mengenyampingkan logika saat harus berbuat salah. Bodoh! Ah, kalian perusak. Perusak? Siapa? Manusia! Aku pun manusia. Sama seperti para koruptor, para pemburu liar, presiden juga manusia bukan? Kita sama kok, hanya saja berbeda pikiran.

Aku dengan otak rata-rata bisa mempertimbangkan mana yang baik dan buruk. Sedangkan kalian yang mempunyai otak diatas rata-rata malah melakukan hal yang rendah! Ah ya rendah, lebih rendah dari pada tukang sapu jalanan. Tukang sapu jalanan saja berusaha mencari uang halal, membanting tulang, berderai keringat.


Sedangkan koruptor? Mereka pintar, menggunakan akal pikiran untuk mencari uang. Uang yang mana? Yang seharusnya dijadikan fasilitas rakyat namun malah di simpan sendiri atau bahkan dibelikan mobil mewah dan rumah bertingkat, koruptor hebat.

Hukum Indonesia hebat. Rakyat miskin mencuri ayam dihukum penjara 7 tahun lamanya. Padahal jika dipikir kembali, seberapa mahalkah harga ayam dipasaran? 100 ribu? 200 ribu? Jelas tak semahal itu. Lalu hukuman apa yang didapat para pejabat negara yang mencuri uang rakyat berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar? Ruang ber-AC dengan fasilitas lengkap yang mereka sebut penjara?
Hahaha, kalian tau? Tawaku berderai saat berita di televisi mengungkapkannya. Aku pernah baca di salah satu forum terkenal yang membahas tentang hukum di Indonesia, dan ada sebuah kutipan yang sangat aku sukai, seperti ini bunyinya  “The Law in Indonesia like a trading as a market” yang artinya, Hukum di Indonesia seperti perdagangan di pasar. Kenapa begitu? Siapa yang dapat memberikan jatah preman pasar lebih besar, merekalah yang akan mendapatkan perlindungan. Sama seperti hukum di Indonesia, Siapa yang dapat menyuap hakim lebih besar, merekalah yang akan mendapatkan pembelaan saat persidangan nanti.

Jadi mana bukti Penerapan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” ? Jika dasar Negaranya saja sudah tidak berjalan dengan baik bagaimana rakyat kecil bisa percaya pada para pemimpinnya. Toh mendukung merekapun tak ada manfaatnya. Mereka yang miskin akan semakin miskin karna banyaknya tuntutan kebutuhan dan mereka yang kaya akan semakin kaya.

Kini kemanakah janji para dewan yang KATANYA akan membuat Indonesia menjadi lebih baik? Apa itu hanya bualan semata? Pintarnya mereka dapat membodohi begitu banyaknya rakyat Indonesia, ataukah segitu bodohnya kita sehingga dapat termakan oleh janji busuk mereka? Sekali lagi mereka menggunakan akal dan pikiran mereka untuk keuntungan pribadi.

Jika kita bahas persoalan yang lain, apa alasan yang membuat Indonesia terus menjadi Negara yang berkembang? Tentu kita akan melirik pemimpin bangsa pada saat itu. Apakah dia bisa mengolah sumber daya yang ada atau tidak? Apakah dia bisa membuat setiap rakyatnya bersatu atau tidak? Apakah dia bisa menjadi tauladan bagi rakyatnya atau tidak?

Bayangkan para pahlawan kita berjuang mati-matian untuk kemerdekaan bangsa, lalu apa kita akan membiarkan negeri ini dijajah lagi oleh bangsa lain? Bukan jajahan seperti jaman dahulu tentunya, namun jajahan dari teknologi, fashion dan juga budaya. Bayangkan para pejuang yang tak dibayar mau saling bahu membahu demi harumnya nama baik Indonesia, mau mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik bangsa ini. Lalu apakah kita akan membiarkan pesona indah Negara kita diakui oleh bangsa lain? Membiarkan apa yang telah dijaga oleh nenek moyang hilang demi kepentingan pemimpin yang tidak bertangung jawab?

Kami hanya ingin pemimpin yang dapat mengerti. Kami hanya ingin pemimpin yang adil. Kami hanya ingin pemimpin yang bisa membuat kami merasa aman. Bukan pemimpin yang banyak obral janji. Bukan pemimpin yang pandai bicara. Juga bukan pemimpin yang terkenal dan kaya. Akan dibawa kemana nasib Negara ini jika setan berbentuk manusia masih saja merajai bangku kepemimpinan?

Kami tak butuh sejahtera, kami hanya butuh kecukupan. Kami tak butuh janji manismu, yang kami butuhkan hanyalah bukti darimu. Kami tak butuh tahtamu, tapi kami butuh keadilan darimu. Kami tak butuh rencana-rencana indahmu, yang kami butuhkan adalah kejujuranmu. Kami tak butuh pemerintahan yang sempurna, yang kami butuhkan ialah kepemimpinanmu yang terbuka. Buatlah kami percaya. Buatlah kami setia. Buatlah kami bersatu. Tak sulit bukan? Tentu tak sulit jika kau terus mengingat bahwa Tuhan akan meminta pertanggung jawabanmu kelak. Tentu tak sulit jika kau bisa mengenyampingkan keegoisanmu dan mendahulukan kami.

Sedikit pesanku untuk presiden RI yang akan datang. Jangan buat rakyat semakin menderita karena kepemimpinanmu.

You Might Also Like

2 komentar