MENGUKUR MINAT, BAKAT DAN POTENSI MELALUI TULISAN TANGAN

09.37

Minat, bakat dan potensi seseorang dapat dilihat dan diketahui melalui tulisan tangan anak anda. Dalam menentukan minat, bakat dan potensi seseorang, Ilmu Graphology dapat memberikan pandangan kemana sebaiknya sang anak melanjutkan sekolah, system apa yang cocok, jurusan apa yang sesuai dan lain-lain

Berbeda dengan IQ test, Graphology tidak mengukur tingkat kepintaran seseorang anak dan memberi label rata-rata, kurang atau superior. Ilmu Graphology membedakan setiap anak atau seseorang melalui pola berfikir dan cara memproses informasi. Dari sini kemudian dapat dilihat kedepannya potensi anak tersebut kearah mana. Ada beberapa kategori pola berfikir dan cara memproses informasi yaitu analitis, kumulatif, komprehensif, dan lain-lain.

Seorang anak dengan pola berfikir analitis, memiliki kedalaman (depth) dalam berfikir. Anak dengan pola pikir seperti ini merasa perlu untuk menganalisa segala sesuatu dan sangat ingin mengetahui sebab dan akibatnya. Anak tersebut memiliki keunggulan yaitu tidak takut ketika menghadapi banyak informasi. Pertanyaan seperti mengapa dan bagaimana akan terus dilontarkan sampai mendapat jawaban yang memuaskan bagi dirinya. Biasanya anak dengan pola pikir seperti ini memiliki potensi di dunia science, research, planning, administrasi dan counselling.

Kategori berikutnya adalah pola pikir kumulatif, dimana anak berfikir secara perlahan dan bertahap atau step by step sampai faham betul apa yang sedang dihadapinya. Apabila sudah menguasai suatu bidang, maka anak tersebut akan mampu untuk memberikan jawaban atau solusi yang akurat. Jenis pekerjaan yang cocok untuknya adalah yang bersifat repetisi, konsistensi dan dapat diandalkan. Seorang anak dengan pola pikir kumulatif biasanya kurang suka apabila di tekan, diburu-buru dan lambat dalam mengambil keputusan karena ingin melihat semua kemungkinan yang ada. Anak dengan cara berfikir kumulatif biasanya pandai dalam menciptakan sesuatu atau berkreasi dengan benda seperti mendesign ( misalnya kerajinan tangan, gambar arsitektur, baju, dll), mengetik dengan komputer dan lain-lain. Anak ini juga lebih mudah untuk belajar melalui contoh nyata atau melihat demo secara langsung ketimbang melalui instruksi verbal atau audio. Baginya, pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Yang berikutnya adalah komprehensif yaitu tipe pemikir cepat, dimana anak dengan pola pikir seperti ini mampu untuk berpindah topik atau ide dan dapat berpindah-pindah (switching) dengan mudahnya atau tanpa effort yang berat. Sangat mudah memahami materi dan mencoba menangkap benang merah tanpa mempelajari materi dengan menyeluruh. Pola pemikir seperti ini sangat cocok untuk di posisi yang memprioritaskan kecepatan dalam bekerja atau cepat dalam mengambil keputusan, namun sayangnya sering kali cepat merasa bosan dan karena terlalu cepat dalam menganalisa dan mengambil keputusan seringkali melupakan detail yang cukup penting. Biasanya anak ini aktif secara mental dan fisik, sering kali menjadi trouble maker dikelasnya karena disaat mayoritas teman-temannya belajar sampai di halaman 3, anak tersebut sudah sampai halaman 5 sehingga dia merasa bosan dan mengganggu teman-temannya. Beberapa literature mengatakan pola pikir seperti ini adalah tipe orang yang “street smart” dan bukan “book smart”. Anak dengan pola pikir seperti ini perlu disibukan dan diberi tantangan dengan cara yang menarik.

Disamping pola fikir, ilmu graphology juga dapat melihat anak dengan bakat tertentu seperti bakat menulis/sastra, memiliki kreatifitas yang tinggi, kemampuan dalam organisasi dan kemampuan dalam berkomunikasi. Minat dari sang anak juga harus dipertimbangkan apakah minatnya lebih kepada hal-hal yang berorientasi konseptual (pemikir) atau lebih kepada orientasi fisik.

Tentunya pola pikir yang dijelaskan diatas, harus didukung dengan sikap positif dari sang anak, seperti memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik, memiliki motivasi diri, dapat bekerja dalam tim dan lain-lain.

Demikian sekelumit pembahasan minat, bakat dan potensi dari sisi Graphology.

Sumber:  Avidya Center

You Might Also Like

5 komentar