Aku yang Anak Papa sama Mama 4

10.00

I will fly into your arms,
and be with you, 'til the end of time
Why are you so far away,
to get myself close to you
you know it's very hard for me,
Oh yeah.. Oo~....

Lagu ten 2 five – I will fly yang menjadi nada dering telpon Hpnya mengagetkannya dengan sangat suksees.

“Siapa sih?” kata Dhyra sambil mencari dimana handphonenya berada. “Halo”
“Sayang ini Bunda, bunda sama papa udah sampe di jakarta, sekarang lagi di bandara kamu bisa jemput kaan ?” kata bundanya di telpon.
“oh bisa dong bun” jawabnya senang “iya, iya Dhyra cepet deh kesana”

Dhyra langsung mengganti bajunya dan langsung pergi menuju bandara. Sesampainya disana Dhyra bertemu dengan bunda dan papanya, Dhyra merasa sangat senang. Namun Dhyra melihat sosok yang tidak dikenalnya bersama bunda dan papanya. Siapa yaaa? Kok bareng sama mama dan papa? Mana akrab banget lagi keliatannya.

“Bun”
“Ya sayang ?”
“Ituuu..” katanya sambil melirik kepada seorang cewe cantik yang sedang mengobrol dengan papanya.
“Ohh ituu, nanti kita omongin dirumah yaa” Dhyra hanya mengangguk. Dia masih bingung kenapa papa dan bundanya sangat akrab dengan perempuan itu.

Sesampainya dirumah papa dan bundanya menjelaskan siapa sebenarnya perempuan itu.

“Hah ? Buat apa bun ? buat apa pa?” Tanya Dhyra ketika mengetahui bahwa kedua orangtuanya telah mengangkat seorang anak, yang kira-kira umurnya 2 tahun diatas Dhyra
“Papa sama Bunda ingin kamu gak sendirian dirumah.”
“Iyaaa, tapi gak perlu kaya gini !! aku udah biasa sendirian kok, lagian kan aku bisa ajak temen – temen aku”

Mendengar bantahan itu dari mulut Dhyra, perempuan itu hanya menunduk. Papa dan Bundanya terus membujuk Dhyra untuk menerima Tata, yaaa Tata. Tata itu nama kaka barunya Dhyra. Apa sih bunda sama papaa?? Apa mereka udah gak sayang sama gue jadinya ngangkat anak lagi?? Sebenarnya Dhyra enggan untuk menerima Tata sebagai anggota baru di keluarganya. Namun mau tak maupun Dhyra harus tetap menerima Tata.

“Oh iyaa, Tata kamu mau kamar yang mana ? kamu boleh pilih sendiri.” Hmmm, Tata pun menunjuk satu kamar yang ternyata itu adalah kamar Dhyra. Dhyrapun membiarkannya, dia ingin melihat apakah kedua orang tuanya masih menganggapnya. Dengan bilang bahwa itu adalah kamarnya. “Ohh, yaudah kamu beres-beres dulu sana”
“Bundaaa!!” jerit Dhyra
“Ya sayaang ?”
“Itu kamar Dhyra.”
“Bunda tau”
“Trus kenapa bunda izinin perempuan itu buat milih kamar aku”
“Namanya Tata, dia kakak kamu sekarang ! Lagian emang kamu gak bosen dikamar itu terus ? lebih baik kamu pindah ke kamar yang lain”
“Gaak, Dhyra gak mau pindah. Kenapa gak perempuan itu aja yang suruh cari kamar lain “
“Dhyra !!” Tegur papanya keras.
“Apaa? Papa mau marah sama Dhyra? Marah ajaa. Sebelumnya Papa sama Bunda gak pernah marahin aku, karna aku juga selalu nurut sama papa sama Bunda. Tapi gak untuk kali ini, papa sama bunda marahin aku cuma karna perempuan yang gak jelas dari mana datangnya”

PLAAAKK !!
Dengan kerasnya tangan Dharma (papa Dhyra) melayang ke pipi Dhyra. Dhyrapun hanya bisa menangis. Untuk pertama kalinya Dhyra menerima tamparan dari papanya. Bukan hanya fisiknya yang sakit namun begitu juga dengan hatinya.

“Papa nampar aku ? hmm, karna perempuan ini? hahaha lucuu !! Lucu banget Pa !! Aku yang anak papa, tapi papa malah belain dia ? Dhyra gak nyangka Paa.”

Dhyrapun langsung meninggalkan papa dan mamanya dengan air mata yang berlinang di pipi. Ketika melewati Tata, Dhyra tersenyum sinis dan berbisik “Puas lo yaa!! Selamaat” Dhyra meminta tolong kepada Bi Nah untuk membereskan barang-barangnya.

“Bi Naaah, bantuin Dhyra beres-beres ya bii”

Bibinya pun langsung datang ke kamar Dhyra. Masih sambil menangis Dhyra membereskan barang-barangnya. Bi Nah hanya menatap majikannya itu dengan simpati. Gak lama Dhyra membereskan kamarnya, Dhyrapun keluar dan pindah ke kamar depan yang balkonnya langsung menghadap kolam berenang.

“Ambil tuh kamar guaa !!”
“Dhyraaa !!”
“Apaa? Bunda mau nampar Dhyra jugaa ? Tampar bun, tampar.” Kata Dhyra sambil menangis.

Dia sangat tidak menyangka, setelah papa dan bundanya pergi untuk berbisnis selama 4 bulan dan tidak mendapatkan kasih sayang papa dan bundanya lagii. Tiba-tiba papa dan bundanya membawa seorang perempuan yang langsung merebut perhatian kedua orangtunaya. Dhyrapun berlari ke kamar barunya, dan dia samar-samar mendengar. “kamu beres-beres dulu ya taa”

Beberapa menit setelah Dhyra tenang Dhyra keluar kamar. Dan dia melihat pemandangan yang sangat tidak enak untuk dilihat.

You Might Also Like

0 komentar