Aku yang Anak Papa sama Mama 1

14.35

Dhyra. Nama seorang gadis cantik yang sedang beranjak dewasa. Gadis yang pintar, energik dan ramah.

1 minggu lagi Ujian Nasional SMP dilaksanakan. Ujian ini yang menentukan lulus atau tidaknya murid-murid yang telah belajar selama 3 tahun. Tidak adil memang sudah 3 tahun belajar dengan susah payah tapi hanya ditentukan dengan 4 hari dan hanya 4 pelajaran. Ujian Nasional SMA sudah dilaksanakan seminggu sebelumnya.

Dhyra pun merasa sangat gugup dan tidak siap dengan Ujian Nasional. Untuk mempersiapkan UN alias Ujian Nasional Dhyra bersama teman-temannya sering mengadakan belajar bersama untuk mengulang pelajaran yang sudah-sudah. Karna UN bukan hanya pelajaran kelas 9, tapi kelas 7 dan kelas 8 juga.

Disaat Dhyra bersama teman-temannya sedang sibuk-sibuknya belajar mempersiapkan UN, Tiffanie dan kawan-kawannya tidak gugup sama sekali. Mereka hanya membuang buang waktu dengan Hang Out dan berbelanja.

“Buat apa coba belajar ? pada takut gak lulus yaah? Hahha” kata Sheila
“Tau ih, mending juga belanja, nyalon. Haha bener gak tif?” kata siska
“betul, emang pada parno banget itu orang, untung gue orang pinter jadi gak usah belajar juga pasti lulus. Hahahah” ucap tiffanie sombong.
“Hahahaha gue tau kok lo pinter tapi gak usah sombong gitu juga kaleee!!” kata Dhyra
Memang anak-anak kelas IX-2 mengakui bahwa Tiffanie itu pintar. Termasuk Dhyra, diapun mengakui bahwa Tiffanie pintar. Tiffanie mempunyai segudang prestasi, dan Tiffanie pun sangat amat ramah kepada teman-temannya. Tapi itu terjadi sebelum Dhyra datang.

Dhyra pindah ke Jakarta karna ikut kedua orang tuanya yang bertugas. Dan orang tuanya mendaftarkan Dhyra sekolah di SMP Harapan Bangsa. SMP itu adalah salah satu SMP terbaik di Jakarta. Dhyra yang pintar dan ramah langsung menarik perhatian teman-temannya, disitulah Tiffanie merasa iri dan bersikap sombong terhadap teman-temannya.

Bukan Cuma itu, Tiffanie selalu membangga-banggakan dirinya di depan teman-temannya. Membangga-banggakan kekayaan orang tuanya. Dan mulai saat itu teman-temannya mulai tidak suka dengan sikap Tiffanie. Namun Shelia dan Siska teman Tiffanie sejak SD tetap setia apapun yang Tiffanie lakukan.

“Ya wajar kali gua sombong. Gua bisaa. Kalo gua gak bisa terus sombong, baru lo boleh komen!!”

Penguuman kelulusan pun datang.

“Yeeeeeeeeeee”

Teriakan bahagia anak-anak kelas IX di SMP Harapan Bangsa menggema, salah satunya Dhyra. Dia lulus dengan nilai yang memuaskan. Aduuuhh gak nyangka kalo gue sekarang udah gede. Berarti gue harus jadi orang yang lebih baik lagi. tekadnya dalam hati. Ketika Dhyra baru saja lulus dari sekolah menengah pertama.

Hari pertama Masa Orientasi Siswa atau biasa disebut MOS Dhyra datang bersama bibi dan supirnya. Mungkin itu terlihat berbednyebelin banget sih, anak-anak yang lain aja datang bersama orang tuanya. Sebenarnya Dhyra sangat ingin pergi bersama kedua orangtuanaya, tapi mau gimana lagi kedua orang tuanya sangat sibuk bekerja.

Satu minggu pun telah berlalu. Masa Orientasi Siswapun telah usai. Kini Dhyra telah resmi menjadi salah satu siswi SMA Negri 16 Jakarta, salah satu sekolah negri terbauk di Jakarta. Dhyra yang baru masuk ke jenjang Sekolah Menengah Atas pun mencoba untuk menyesuaikan masa – masa barunya.

Masa dimana Dhyra harus belajar, dan belajar.
Masa dimana Dhyra harus memulai memikirkan masa depannya.
Masa dimana Dhyra mulai kenal dengan yang namanya CINTA.
Masa dimana Dhyra akan menemui masalah yang mau tak mau akan ditemuinya.

“Huaaaaaaaammm!!”
Setelah terbangun dari tidurnya, Dhyra langsung mengambil handuk dan peralatan mandinya.

“Pagii bibiii. Pagi mang Ujaaaang” sapa Dhyra dengan wajah segarnya
“Eh non udah rapi ajaa” kata bibi yang kaget melihat Dhyra sudah madi dan terlihat segar.
“Iya dong bi, hari ini kan hari pertama Dhyra jadi anak SMA. Hahah”

Bi Nah pun mengerti. Setelah Dhyra selesai sarapan, seperti biasa Mang Ujang bersiap-siap, sejak SMP mang Ujang bertugas untuk mengantar dan menjemput Dhyra. Begitupun hari ini Mang Ujang bertugas untuk mengantar Dhyra ke sekolah.

“Mang Ujaaaang, Dhyra bawa mobil sendiri aja yak ke sekolahhh .!!!” pinta Dhyra pada Mang Ujang
“Tapi non kan belum punya SIM dan KTP.”Jawabnya
“Yah elah pakkk, gak sering ini Dhyra bawa mobil sendiri… Lagian Dhyra kan udah SM, udah gede gitu loh. hehehe”
“Tapi non …”
“Udah deh Mang Ujang tenang aja, Dhyra gak bakalan kenapa-napa koookk…”
“Ya udah deh non, kalo non maunya begitu “
“Makasiiihhh paaakkk”

Dhyra sangat senang diperbolehkan membawa mobil sendiri ke sekolah. Sebelumnya dia tidak pernah diizinkan untuk membawa mobil sendiri kemanapun! Namun tidak untuk hari ini. Dan mungkin untuk hari-hari kedepannya juga.

Hahaha, buat apa coba punya SIM ? Gua aja gak punya SIM bisa bawa mobil. Apa bedanya punya SIM dan gak punya SIM? Gak ada bedanya padahal, hahaha.Emang enak banget bisa bawa mobil sendiri ke sekolah. Mang Ujangnya aja suka lebay. Hahaha

CIITTTT … Duaaaaar

....Bersambung....

You Might Also Like

0 komentar