Untukmu, Sahabatku... Sahabat... Maaf jika aku tak seperti banyak temanmu yang mudah mengatakan bahwa kau adalah sahabatku. Maaf jika aku tak seperti banyak temanmu yang sering memberikanmu barang-barang mewah nan mahal harganya. Maaf jika aku bukanlah salah satu temanmu yang bisa menemanimu berpesta ria. Dan, Maaf jika aku tak seperti banyak temanmu yang selalu memelukmu disaat rapuh. Sahabat... Aku mungkin bukanlah seorang teman...

Aku iri... Iri saat melihat burung yang bisa terbang bebas di angkasa. Aku iri... Iri saat melihat air yang bisa mengalir kemanapun tanpa batas. Aku iri... Iri saat aku melihat pelangi yang selalu ditunggu kedatangannya. Aku iri... Iri saat melihat langit biru yang selalu dikagumi setiap orang. Tapi setiap hal yang indah tak akan bertahan lama, bukan? Seperti burung dia bisa dihempas angin...

Hingga kini, aku masih saja belum mengerti apa itu teman, apa itu sahabat.   Apa mungkin mereka adalah orang yang selalu menghilang saat kau membutuhkannya? Apa mungkin mereka yang selalu hadir saat kau punya hal-hal menyenangkan yang baru? Atau mungkin mereka yang hanya datang saat takdir sedang tak berpihak pada mereka? Pertanyaanku: Apa aku punya teman? Apa aku punya sahabat?   Aku mengenal...